Baru lulus tapi masih merasa ragu menghadapi dunia kerja? Apakah upskill benar-benar dibutuhkan oleh fresh graduate, atau cukup mengandalkan ilmu dari bangku kuliah saja?
Di tengah tuntutan industri yang terus berubah, banyak lulusan baru mempertanyakan apakah skill yang mereka miliki sudah relevan dan siap digunakan di dunia profesional.
Yuk, kita bahas kenapa rasa ‘belum siap’ itu wajar dan gimana cara mulai memperkuat diri lewat upskilling.
Kenapa Banyak Freshgraduate Merasa Kurang Siap Kerja?
Salah satu alasan utama fresh graduate merasa kurang siap adalah adanya kesenjangan antara dunia akademik dan dunia kerja. Kampus memberikan fondasi teori dan cara berpikir, sementara dunia kerja menuntut keterampilan yang lebih praktis dan aplikatif.
Di sisi lain, industri bergerak sangat cepat. Teknologi, tools, dan cara kerja terus berubah. Akibatnya, banyak lulusan baru merasa:
- apa yang dipelajari di kampus belum sepenuhnya terpakai,
- lowongan kerja meminta skill yang belum pernah dipelajari,
- dan ekspektasi perusahaan terasa terlalu tinggi untuk level pemula.
Masalahnya bukan karena fresh graduate gak mampu, tapi karena belum dibekali skill yang benar-benar dibutuhkan industri saat ini.
Skill Apa yang Paling Dibutuhkan Industri Saat Ini?
Setiap industri tentu memiliki kebutuhan skill yang berbeda. Skill yang dibutuhkan di dunia teknologi, misalnya, tidak selalu sama dengan yang dibutuhkan di bidang marketing, keuangan, atau operasional.
Misalnya di industri digital agency, skill yang dibutuhkan fresh graduate biasanya lebih spesifik dan teknis. Terutama untuk peran seperti Performance Specialist dan SEO Specialist, biasanya perusahaan mencari kandidat yang sudah familiar dengan cara kerja dan tools utama, seperti:
- Dasar Performance Marketing → Memahami Google Ads, Meta Ads, objective campaign, funnel, dan KPI utama.
- Fundamental SEO → Keyword research, search intent, on-page SEO, dan struktur konten.
- Analisis Data Digital → Membaca performa dari Google Analytics, Search Console, dan dashboard iklan.
- Penggunaan Tools Utama → Google Ads, Keyword Planner, Search Console, dan tools riset keyword (semrush, ahrefs, ubbersuggest).
- Problem Solving Berbasis Data → Mengambil keputusan dari data, bukan sekadar asumsi.
Skill kayak komunikasi & teamwork tetap penting, tapi biasanya berkembang lewat pengalaman. Nah, upskilling bisa bantu kamu dapetin fondasi teknis yang dibutuhkan biar siap masuk dunia profesional.
Jadi, kalau kamu pengin lebih percaya diri di awal karier, upskill bisa jadi kunci buat mempersiapkan diri.
Kenapa Upskill Penting di Awal Karier?
Memulai karier bisa terasa menantang karena dunia kerja bergerak cepat dan ekspektasi tinggi. Sebelum masuk ke langkah-langkah praktis, mari lihat dulu mengapa membekali diri dengan kemampuan yang tepat sejak awal begitu penting.
- Kesiapan Mental
Membantu menghadapi tantangan awal kerja dengan lebih percaya diri, memahami alur kerja tim, dan bersikap proaktif dalam menyelesaikan tugas.
- Menemukan value diri
Membuatmu lebih sadar akan kemampuan yang dimiliki, kelebihan yang bisa diberikan, dan bagaimana berkontribusi secara nyata dalam tim.
- Kemampuan beradaptasi & belajar cepat
Membiasakan diri untuk cepat belajar hal baru, menyesuaikan diri dengan perubahan industri, dan tetap relevan di tengah dinamika kerja yang terus berubah.
Nah, dengan begitu, kamu jadi lebih siap menghadapi dunia kerja. Lalu, bagaimana cara mulai mengembangkan skill sejak awal karier?
Langkah Awal Upskill untuk Fresh Graduate
Agar proses upskill benar-benar memberi hasil, yang dibutuhkan bukan sekadar ikut banyak program, melainkan arah belajar yang jelas dan sesuai dengan kebutuhan industri saat ini.
Beberapa langkah yang bisa dilakukan:
- Kenali skill gap → Cocokkan kemampuanmu dengan kebutuhan yang sering muncul di lowongan kerja.
- Tentukan tujuan → Fokus apakah ingin siap kerja, pindah bidang, atau memperdalam skill tertentu.
- Pilih pembelajaran praktis → Utamakan program berbasis praktik dan studi kasus industri. Seperti kursus atau bootcamp—umumnya lebih berdampak dibanding teori semata.
- Bangun mindset belajar → Anggap upskilling sebagai proses jangka panjang, bukan solusi instan.
Merasa kurang siap menghadapi dunia kerja itu wajar, karena kebutuhan industri seringkali berbeda dengan materi di bangku kuliah. Di sinilah upskilling dibutuhkan untuk menjembatani gap tersebut dan membekali diri dengan skill yang benar-benar relevan.
Kalau kamu ingin mulai membekali diri dengan skill yang benar-benar dipakai di industri digital, Bolbel punya program bootcamp yang fokus pada praktik, tools, dan studi kasus nyata. Ini bisa jadi langkah awal agar kamu lebih siap masuk dunia kerja.

Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.