
Seorang praktisi pemasaran digital harus selalu up to date di tengah maraknya perkembangan artificial intelligence (AI). Kini, pemahaman tentang search engine optimization (SEO) juga harus diperluas ke generative engine optimization (GEO). Pertanyaannya apa itu GEO? Yuk kita bahas sampai tuntas!
A. Apa itu GEO?
Menurut master SEO Neil Patel, generative engine optimization (GEO) adalah cara membentuk konten yang kamu buat terbaca dan jadi sumber jawaban sistem AI dari Chat GPT, Gemini, dan lain sebagainya.
Berbeda sama SEO yang berfokus pada pemeringkatan konten di hasil pencarian, goals GEO memastikan konten yang kamu buat terstruktur, terpercaya sehingga AI menganggapnya sebagai sumber yang aman dan terpercaya.
a. Poin penting dalam GEO:
1. Kejelasan (Clear)
Saat menulis konten gunakan bahasa sederhana yang mudah dimengerti sehingga sistem AI mudah untuk memahaminya.
Baca juga: Backlink Berkualitas: Kunci Artikel SEO Naik Peringkat di Google
2. Terstruktur (Structure)
Pastikan struktur konten dari headline (H1), Subheadline (H2, dst), daftar isi, dan poin-poin lainnya tersusun dengan jelas agar AI mudah untuk mengekstraksi.
3. Informasi akurat (Authority)
Menulis konten dari sumber yang akurat yang dapat dipertanggungjawabkan. Contohnya ambil sumber tulisan dari jurnal.
b. Cara kerja GEO:
Mesin AI memindai website (konten), lalu mengambil ringkasan dari artikel relevan untuk menjawab pertanyaan dari pengguna.
c. Contoh:
Tanya ke ChatGPT “Di mana penjual soto terenak di Solo?” sistem AI akan memberi jawaban dari konten artikel yang menurutnya tepat.
Nah, kalau menerapkan GEO di artikel kamu yang membahas rekomendasi soto enak di Solo, kemungkinan besar artikelmu terpilih sebagai sumber jawaban Chat GPT.
B. Perbandingan GEO vs SEO
1. Sasaran
GEO: Menjadi jawaban dari sistem AI seperti Chat GPT, Gemini, Perplexity, dan lain-lain.
SEO: Peringkat halaman website di halaman hasil pencarian.
2. Platform Target
GEO: Mesin generative AI, Chat GPT, Gemini, Bard, Overviews, dan sebagainya.
SEO: Mesin pencari Google, Bing, Yandex, Yahoo, dan lainnya.
3. Perangkingan
GEO: Faktor ekstraksi dan sintesis AI
SEO: Algoritma mesin pencari
4. Fokus Optimasi
GEO: Struktur konten, EEAT, tulisan yang mudah dipahami.
SEO: Kata kunci (keyword), SEO on page, SEO off page, dan teknikal SEO.
5. Struktur Konten
GEO: Jawaban ringkas to the point, sumber tulisan terpercaya.
SEO: Artikel panjang, dioptimalkan pakai keyword, fokus ke klik.
6. Metrik Utama
GEO: Keterbacaan dalam sistem AI, akurasi response AI, frekuensi kutipan.
SEO: Traffic, peringkat keyword, CTR, kualitas dan kuantitas backlink.
7. Perilaku Pengguna
GEO: Cari jawaban singkat dan praktis dari tayangan AI.
SEO: Klik untuk membaca artikel ke website.
8. Frekuensi Update
GEO: Tidak bisa diprediksi karena AI selalu update.
SEO: Pembaruan algoritma setiap triwulan atau tahunan.
Baca juga: 10 Job Portal untuk Freelancer Content Writer Pemula
9. Tools
GEO: Writesonic
SEO: Ahrefs, Semrush, GSC, GA 4, tools pencarian di Google.
C. Kenapa GEO dan SEO Penting?
Kemunculan GEO bukan berarti praktik SEO langsung ditinggalkan lho ya! Justru keduanya harus dikombinasikan.
- SEO bikin brand tetap muncul di Google (mesin pencarian lain) tempat orang-orang mencari informasi setiap hari.
- Sedangkan GEO agar kontenmu muncul saat pengguna minta jawaban ke mesin AI.
Kesimpulannya, kedua cara ini memastikan konten atau website kamu muncul di pencarian tradisional maupun AI.
D. Strategi GEO untuk Brand-mu
1. Bangun Otoritas Merek
Cara kerja AI mengambil jawaban dari sumber yang mereka percaya. Bangun kredibilitas kamu supaya sistem AI memperhitungkan situsmu. Mulai dari mengoptimalkan profil kepenulisan-mu.
Cantumkan pencapaian atau pengalamanmu. Selain itu kamu juga bisa jadi penulis lepas di platform mainstream lainnya untuk meningkatkan eksistensimu sebagai penulis.
Kemudian untuk meningkatkan kredibilitas brand, kamu bisa gunakan public relation (PR) digital. Influencer atau media mainstream terpercaya membicarakan brand-mu, tentu akan memperkuat kredibilitasnya.
2. Buat konten E-E-A-T
Experience, Expertise, Authoritativeness, and Trustworthiness (E-E-A-T) adalah inti dari penilaian kualitas Google dan AI. Semakin kuat sinyal E-E-A-T, semakin besar kemungkinan konten kamu akan dianggap kredibel oleh mesin pencari tradisional dan sistem AI.
3. Optimalkan Teknikal SEO
Kalau mesin pencari tradisional tidak mampu crawling, indexing website kamu, AI juga demikian. Jadi, optimalkan sisi teknis dengan memastikan website cepat, ukuran gambar tidak terlalu besar, pastikan website mobile dan desktop friendly, lakukan audit situs buat mengecek dan menemukan tautan rusak.
4. Menulis Seperti Orang Bicara
Mesin AI memahami query berbeda dengan mesin pencari tradisional. Hal ini dapat dilihat dari habit orang-orang mengetik pertanyaan detail di AI bukan hanya kata kunci (keyword).
Karena itu, konten yang kamu bikin harus terbaca seperti jawaban langsung. Pastikan konten mengandung jawaban dari 5W +1H. Kemudian uraikan jawaban yang rumit jadi bahasa sederhana dan singkat agar mudah dipahami.
5. Distribusi Konten yang Bervariasi
Sistem AI bukan hanya ekstraksi dari website biasa lho! AI juga memindai konten di platform tanya jawab, dan media sosial. Jadi dengan semakin banyak kuantitas kontenmu muncul di berbagai platform, semakin besar pula potensimu digunakan AI sebagai sumber jawabannya.
Misalnya, kamu bisa aktif untuk memberi jawaban dari pertanyaan di forum Quora, Reddit.
Itulah penjelasan mengenai apa itu GEO. Dengan perkembangan masif AI kemunculan GEO menjadi trend baru yang harus dipelajari oleh praktisi digital marketing untuk visibilitas brand juga muncul di sistem AI.
Yuk mulai buat konten yang ramah AI dengan kredibilitas yang tinggi dan tulisan yang mudah dipahami. Apa sekarang kamu sudah paham GEO? Nah, kalau kamu ingin tahu lebih lanjut tentang GEO, bisa konsultasi dengan tim Boleh Belajar ya!
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.