Kadang masalahnya bukan soal belajar lebih banyak, tapi belajar di konteks yang tepat.
Di dunia digital marketing, banyak orang merasa sudah paham teori—mulai dari ads, SEO, sampai strategi media sosial. Tapi begitu masuk dunia kerja, justru bingung harus mulai dari mana. Skill yang terasa dikuasai di kelas sering jadi asing saat harus berhadapan dengan data real, target bisnis, dan ekspektasi klien.
Di sinilah real project punya peran penting. Bukan sekadar latihan, tapi jadi jembatan antara teori dan dunia kerja yang sebenarnya.
Supaya kamu nggak cuma tahu konsepnya, tapi juga ngerasain langsung gimana digital marketing dijalankan di lapangan.
Apa Bedanya Real Project dan Dummy Project
Perbedaan utama antara real project dan dummy project terletak pada konteks, risiko, dan dampaknya.
Dummy project biasanya dibuat untuk tujuan latihan. Brief sudah disederhanakan, datanya statis, dan hasilnya nggak punya dampak nyata. Ibaratnya, kamu lagi latihan nyetir di lapangan kosong—aman, tapi situasinya jauh dari kondisi sebenarnya.
Sebaliknya, real project menggunakan kasus nyata dengan kondisi yang terus berubah. Kamu berhadapan langsung dengan data real, target yang jelas, dan keputusan yang berdampak ke performa bisnis.
Lewat real project, kamu nggak cuma belajar apa yang harus dilakuin, tapi juga gimana caranya menyesuaikan strategi saat hasil nggak sesuai rencana.
Di Boleh Belajar, misalnya. Peserta bootcamp akan mengerjakan real project bareng tim dan mentor dari industri. Jadi proses belajarnya bukan cuma soal strategi di atas kertas, tapi juga pengalaman kerja nyata yang relevan dengan kebutuhan industri.
Kenapa Project Simulasi Kurang Mewakili Dunia Kerja
Berikut beberapa alasan kenapa simulasi aja nggak cukup buat mempersiapkan kamu masuk dunia kerja digital marketing:
1. Data Real Nggak Sepenuhnya Stabil
Di dunia kerja, data jarang rapi dan konsisten. Performa campaign bisa naik-turun, algoritma berubah tiba-tiba, dan strategi harus cepat disesuaikan.
Project simulasi jarang menghadirkan kondisi seperti ini. Akibatnya, kamu terbiasa dengan skenario “ideal”, bukan kondisi nyata yang penuh dinamika.
2. Tekanan Deadline dan Target Itu Nyata
Dalam dummy project, deadline sering fleksibel dan target nggak terlalu mengikat.
Padahal di dunia kerja digital marketing, waktu dan performa jalan bareng. Kamu dituntut mikir cepat, revisi cepat, dan tetap tenang meski hasil belum sesuai ekspektasi.
Tanpa latihan di bawah tekanan, adaptasi di awal kerja jadi jauh lebih berat.
3. Belum Berhadapan dengan Klien dan Direct Feedback
Bekerja di digital agency berarti siap dengan ekspektasi yang berbeda-beda. Adanya ekspektasi, feedback, bahkan perubahan brief di tengah jalan.
Hal ini sulit di duplicate dalam project simulasi, padahal justru disinilah banyak skill penting yang terbentuk.
Disini skill komunikasi, problem solving, dan manajemen ekspektasi sering jadi kelemahan saat pertama masuk dunia kerja.
Bridging the Gap: Agar Hands-On Project Efektif
Real project berperan sebagai jembatan antara teori dan praktik jika dijalankan dengan pendekatan yang tepat.
1. Menghubungkan Teori dengan Pengalaman Nyata
Kamu tidak hanya belajar “apa itu”, tapi juga “kapan dan bagaimana” menerapkan strategi digital marketing dalam situasi real.
2. Melatih Problem Solving di Real Situation
Masalah di dunia kerja jarang punya satu jawaban benar. Real project melatih kamu untuk menganalisis kondisi, mencoba solusi, dan mengambil keputusan berbasis data.
3. Membiasakan Evaluasi, Pengambilan Keputusan, dan Kolaborasi
Melalui real project, kamu terbiasa melakukan evaluasi performa, komunikasi tim, menerima feedback, serta bekerja secara kolaboratif—hal-hal yang sangat dibutuhkan di industri digital.
Pendekatan ini membuat skill yang kamu miliki lebih relevan, aplikatif, sehingga siap digunakan di dunia kerja.
Skill gap di digital marketing sering kali bukan muncul karena kurangnya materi atau minat belajar, melainkan karena perbedaan konteks antara proses belajar dan dunia kerja nyata.
Jika kamu ingin mengembangkan skill digital marketing melalui pengalaman belajar berbasis real project, gabung di Boleh Belajar bisa jadi langkah awal yang tepat.
Yuk, mulai perjalanan belajarmu dari sekarang dan rasakan pengalaman belajar yang lebih relevan dengan kebutuhan industri digital.

Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.