
Kalau ngomongin SEO, biasanya orang langsung kepikiran soal kata kunci, bikin artikel yang menarik, atau mainin strategi backlink. Padahal, ada satu bagian penting yang sering banget dilupain pemula, yaitu Audit Technical SEO.
Audit teknis ini ibarat mengecek “mesin” di balik website kamu. Percuma kan kalau punya artikel bagus tapi websitenya lambat, penuh link rusak, atau nggak mobile-friendly? Nah, di sinilah technical audit punya peran besar buat bikin performa website tetap prima di mata Google dan nyaman buat pengunjung.
Kenapa Audit Technical SEO Itu Penting?
Audit Technical SEOadalah proses memeriksa elemen-elemen teknis di website yang bisa memengaruhi ranking di Google. Bukan cuma sekadar formalitas, tapi ini menentukan apakah Google bisa dengan mudah menjelajahi (crawling) dan memahami isi websitemu.
Kalau bagian ini diabaikan, ada banyak masalah yang bisa muncul. Mulai dari kecepatan website yang lambat sehingga pengunjung buru-buru kabur, link yang rusak yang bikin orang frustrasi, sampai struktur URL yang berantakan dan membingungkan mesin pencari. Artinya, meskipun kontenmu sudah bagus, kalau hal-hal teknis ini bermasalah, hasilnya tetap tidak akan maksimal.
Checklist Audit Technical SEO yang Sering Dilupakan Pemula
1. Cek Kecepatan Halaman
Kalau websitemu lambat, orang bisa langsung pergi sebelum baca isinya. Google juga nggak suka website yang lambat. Kamu bisa cek kecepatannya pakai tools gratis seperti PageSpeed Insights. Kalau masih lama loading-nya, coba kecilkan ukuran gambar, aktifkan fitur penyimpan otomatis (caching), atau kamu coba pakai layanan hosting yang lebih bagus agar bisa bisa membantu meningkatkan performa website kamu.
2. Periksa Robots.txt dan Sitemap XML
Robots.txt dan sitemap memang kelihatan sepele, tapi penting banget buat SEO. Bayangin robots.txt seperti papan petunjuk di depan rumah yang ngasih tahu Google halaman mana yang boleh atau nggak boleh dilihat. Sementara sitemap XML ibarat denah rumah yang memandu Google supaya cepat menemukan semua halaman penting. Kalau dua hal ini diabaikan atau salah atur, bisa-bisa halaman penting malah nggak muncul di hasil pencarian.
3. Broken Links dan 404 Errors
Masalah yang sering bikin kesal pengunjung website adalah link rusak atau halaman kosong. Bayangin pas kamu klik satu tautan tapi malah nyasar ke halaman “tidak ditemukan”, pasti kesal, kan? Selain bikin orang kecewa, Google juga bisa menilai websitemu kurang terawat. Jadi kalau ada link rusak, sebaiknya segera diarahkan ke halaman lain yang relevan supaya pengunjung website kamu tetap betah.
4. URL Structure yang SEO-Friendly
Banyak orang sering meremehkan URL, padahal alamat web yang rapi bikin Google lebih mudah paham isi kontenmu. URL yang pendek, jelas, dan pakai kata kunci jauh lebih enak dibaca dan gampang diingat, dibanding alamat panjang penuh angka dan simbol yang nggak jelas.
5. Mobile-Friendly Testing
Sekarang kebanyakan orang buka website lewat handphone. Kalau tampilannya berantakan atau tulisannya susah dibaca, pengunjung pasti langsung pergi. Kamu bisa cek dengan tools gratis dari Google, yaitu Google Mobile-Friendly. Kalau belum bagus, perbaiki desain biar nyaman dibuka di HP.
Solusi untuk Meningkatkan Audit Technical SEO
Setelah mengetahui masalah umum yang sering muncul, langkah berikutnya adalah melakukan perbaikan dengan bantuan tools yang tepat. Screaming Frog misalnya, bisa digunakan untuk melakukan crawling ke seluruh halaman website dan menemukan masalah teknis seperti broken links atau meta tag yang kosong.
Untuk analisis yang lebih dalam, tools seperti Ahrefs atau SEMrush dapat membantu mengecek profil backlink, struktur internal linking, hingga mendeteksi toxic links yang bisa menghambat performa SEO. Kalau kamu butuh opsi yang lebih terjangkau, Moz Link Explorer atau Ubersuggest bisa jadi alternatif yang efektif.
Cara Mengatasi Masalah Umum dalam Audit Technical SEO
1. Kecepatan Halaman
Salah satu masalah paling umum adalah kecepatan halaman. Solusinya, kamu bisa menggunakan Content Delivery Network (CDN) seperti Cloudflare untuk mempercepat waktu loading. Selain itu, optimasi ukuran gambar dengan tools seperti ImageOptim atau TinyPNG juga sangat membantu.
2. Memperbaiki Broken Links dan 404 Errors
Untuk masalah broken links dan error 404, kamu bisa memanfaatkan Google Search Console untuk menemukan halaman yang bermasalah. Setelah itu, segera lakukan 301 Redirect agar pengunjung tetap diarahkan ke halaman relevan. Cara ini juga menjaga agar otoritas SEO tidak hilang begitu saja.
3. Optimasi Mobile Usability
Sementara itu, optimasi mobile usability bisa dilakukan dengan memastikan desain websitemu benar-benar responsif. Pastikan tombol cukup besar untuk diklik dengan nyaman di layar kecil, menu mudah dijelajahi, dan font tidak terlalu kecil. Hal-hal sederhana ini bisa membuat pengalaman pengguna di perangkat mobile jauh lebih baik.
Baca juga: Cara Menjadi SEO Specialist Meski Tanpa Pengalaman
Saatnya Mengaudit Technical SEO Website Kamu
Audit Technical SEO memang sering terlewat sama pemula, padahal inilah fondasi biar strategi SEO bisa berjalan maksimal. Ingat, konten yang bagus hanya bisa maksimal kalau didukung dengan fondasi teknis yang kuat. Dengan rutin melakukan audit teknis, website kamu akan lebih cepat, lebih ramah pengguna, dan tentu saja lebih disukai Google.
Kalau kamu ingin belajar lebih dalam dan praktik langsung soal Audit Technical SEO,kamu bisa ikut bergabung di Bootcamp SEO Specialist di Boleh Belajar. Di sini, kamu nggak cuma dapat teori, tapi juga praktik nyata dengan studi kasus langsung, plus strategi SEO yang bisa langsung kamu terapkan ke website kamu sendiri. Hasilnya? Website kamu nggak sekadar terlihat keren di luar, tapi juga tangguh dan siap bersaing di mesin pencari. Yuk, daftar sekarang!
Leave a Reply
You must be logged in to post a comment.